=HANYA BLOG PRIBADI= "BLOG INI HANYA KUMPULAN CATATAN SAYA BIAR TIDAK HILANG ATAU MEMUDAHKAN UNTUK MENCARINYA"
SELAMAT DATANG DI BLOG ALI AL BAYURI

19.4.13

SYAIKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI


Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al Banjari dilahirkan pada tanggal 15 Shafar 1122 H / 17 Maret 1710 M di Lok Gobang Martapura Kalsel.Diriwayatkan, pada waktu Sultan Tahlilullah (1700 - 1734 M) memerintah Kesultanan Banjar,suatu hari ketika berkunjung ke kampung Lok Gabang. Sultan melihat seorang anak berusia sekitar 7 tahun sedang asyik menulis dan menggambar, dan tampaknya cerdas dan berbakat, dicerita-kan pula bahwa ia telah fasih membaca Al-Quran dengan indahnya. Terkesan akan kejadian itu,maka Sultan meminta pada orang tuanya agar anak tersebut sebaiknya tinggal di istana untuk belajar bersama dengan anak-anak dan cucu Sultan.

Syekh Muhammad Arsyad al Banjari mendapat pendidikan penuh di Istana,Kemudian ia dikawinkan dengan seorang perempuan bernama datu Bajut. Hasil perkawinan tersebut ialah seorang putri yang diberi nama Syarifah.Ketika istrinya mengandung anak yang pertama,terlintaslah di hati Beliau suatu keinginan yang kuat untuk menuntut ilmu di tanah suci Mekkah. Maka disampaikannya lah hasrat hatinya kepada sang istri tercinta. Meskipun dengan berat hati mengingat usia pernikahan mereka yang masih muda, akhirnya isterinya mengamini niat suci sang suami dan mendukungnya dalam meraih cita-cita. setelah mendapat restu dari sultan berangkatlah Beliau ke Tanah Suci mewujudkan cita-citanya.

Beliau mengaji kepada syaikh terkemuka pada masa itu. Di antara guru beliau adalah :
Syeikh 'Athoillah bin Ahmad al Mishry
Al Faqih Syeikh Muhammad bin Sulaiman Al Kurdi
Al 'Arif Billah Syeikh Muhammad bin AbdulKarim asSamman al-Hasani al-Madani. Syeikh Samman Al madani adalah guru Beliau di bidang tasawuf,dimana di bawah bimbingannya lah Beliau melakukan suluk dan khalwat, sehingga mendapat ijazah darinya dengan kedudukan sebagai khalifah. Setelah lebih kurang 30 tahun menuntut ilmu, timbullah kerinduan akan kampung halaman.
Pada Bulan Ramadhan 1186 H bertepatan 1772 M, sampailah Beliau di kampung halamannya, Martapura, pusat Kesultanan Banjar pada masa itu. Akan tetapi, Sultan Tahlilullah, seorang yang telah banyak membantunya telah wafat digantikan oleh Sultan Tahmidullah II bin Sultan Tamjidullah I, yaitu cucu Sultan Tahlilullah.

Sultan Tahmidullah yang pada ketika itu memerintah Kesultanan Banjar, sangat menaruh perhatian terhadap perkembangan serta kemajuan agama Islam di kerajaannya. Sultan Tahmidullah II menyambut kedatangan beliau dengan upacara adat kebesaran. Aktivitas beliau sepulangnya dari Mekkah dicurahkan untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. sultan pun termasuk salah seorang muridnya sehingga jadilah dia raja yang 'alim lagi wara,.

Dari beberapa penulis manaqib Beliau antara lain Mufti Kerajaa Indragiri Abdurrahman Siddiq berpendapat bahwa Beliau adalah keturunan sadah Alawiyyin melalui jalur Sultan Abdurrasyid Mindano (filipina). Jalur nasabnya yaitu :
Muhammad Arsyad Al Banjari bin Abdullah bin Abu Bakar bin Sultan Abdurrasyid Mindano bin Abdullah bin Abu Bakar Al Hindi bin Ahmad Ash Shalabiyyah bin Husein bin Abdullah bin Syaikh bin Abdullah Al Aidarus Al Akbar (datuk seluruh keluarga Al Aidarus) bin Abu Bakar As Sakran bin Abdurrahman As Saqaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali Maula Ad Dark bin Alwi Al Ghoyyur bin Muhammad Al Faqih Muqaddam bin Ali Faqih Nuruddin bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali' Qassam bin Alwi bin Muhammad Maula Shama 'ah bin Alawi Abi Sadah bin Ubaidillah bin Imam Ahmad Al Muhajir bin Imam Isa Ar Rumi bin Al Imam Muhammad An Naqib bin Al Imam Ali Uraidhy bin Al Imam Ja 'far As Shadiq bin Al Imam Muhammad Al Baqir bin Al Imam Ali Zain Al Abidin bin Al Imam Sayyidina Husein bin Al Imam Amirul Mu'minin Ali Karamallah wajhah wa Sayyidah Fatimah Az Zahra binti Rasulullah SAW.

Syekh Muhammad Arsyad al- Banjari wafat dalam usia 105 tahun, pada 6 Syawal 1227 H. / 3 Oktober 1812 M. di Martapura Kalimantan Selatan dan dimakamkan di Kampung Kalampaian. Selama hidupnya (Syaikh Muhammad Arsyad) ia memiliki 29 anak dari istri isterinya Salah satu karya peninggalannya paling terkenal yaitu kitab fiqh Sabil al Muhtadin yang masih dijadikan sebagai bahan rujukan hukum-hukum fiqh di Indonesia dan nama kitab itu diabadikan pada sebuah Masjid raya di Banjarmasin bernama Masjid Sabil al Muhtadin.

Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari telah mengarang beberapa kitab dalam bahasa Melayu, yaitu:
1. Tuhfah ar-Raghibin fi Bayani Haqiqah Iman al-Muminin wa ma Yufsiduhu Riddah al Murtaddin, diselesaikan tahun 1188 H/1774 M..
2. Luqtah al 'Ajlan fi al-Haidhi wa al- Istihadhah wa an-Nifas an-Nis- yan, diselesaikan tahun 1192 H/1778 M..
3. Sabil al Muhtadin li at Tafaqquhi fi Amri ad Din, diseselesaikan pada hari Ahad, 27 Rabiulakhir 1195 H/1780 M. Dicap Quastantiniyah (Konstantinopel,Turki, Mekah dan Madinah.
4. Risalah Qaul al-Mukhtashar, diselesaikan pada hari Khamis 22 Rabiulawal 1196 H/1781 M..
5. Kitab Bab an-Nikah..
6. Bidayah al-Mubtadi wa 'Umdah al- Auladi.
7. Kanzu al-Ma 'rifah.
8. Ushul ad-Din.
9. Kitab al-Faraid.
10. Hasyiyah Fath al Wahhab..
11. Mushhaf al-Quran al Karim..
12. Fath ar-Rahman.
13. Arkanu Ta'lim asshibyan.
14. Bulugh al-Maram.
15. Fi Bayani Qadha wa al Qadar wa al Waba.
16. Tuhfah al-Ahbab.
17. Khuthbah Muthlaqah dgn Makna. Kitab ini dikumpulkan semula oleh keturunannya, Abdurrahman Shiddiq al-Banjari (Tambilahan riau) dicetak oleh Mathba'ah Al Ahmadiah (Singapura).
http://hestidanzahra.blogspot.com/2011/12/syaikh-muhammad-arsyad-al-banjari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.